Review book: Gone Girl
Novel ini menceritakan tentang intrik dalam rumah tangga sebuah
pasangan muda, Nick dan Amy. Dengan latar belakang budaya pop kota New York,
resesi ekonomi yang berujung pada PHK
yang dialami Nick dan Isterinya serta infuse sudut pandang psikolog yang kuat dalam
carita ini menghadirkan novel ini sebagai bacaan bergenre fiksi misteri untuk
pembaca dewasa yang menawarkan petualangan berliku-liku mengaluri kehidupan
perkawinan kedua tokoh utama yang masih seumur jagung. (You know what? I hate bahasa Indonesia kalau menghasilkan
kalimat yang panjang2 kayak gini ). Membaca Novel ini bagi saya seumpama naik
roler coaster yang meliuk-liuk naik, turun, kemudian berkelok lalu naik lagi,
turun lagi membuat penumpangnya berteriak-teriak histeris namun tidak kapok
untuk naik lagi :).
Cerita diawali dengan penggambaran latar belakang Nick dan
Amy sebelum berkeluarga serta tahun-tahun manis sebagaimana layaknya pasangan
muda. Amy digambarkan sebagai gadis cerdas berasal dari keluarga terpelajar. Orangtuanya
adalah pasangan psikolg yang sekaligus penulis terkenal dimana salah satu buku
terkenalnya adalah Amazing Amy. Buku Amazing Amy adalah gambaran ideal anak
semata wayangnya, Amy, yang kemudian hari menjadi isteri Nick. Intial problem
muncul dari pertarungan dalam diri Amy yang merasa harus banyak menjalani hidup
yang penuh kepalsuan (alias berpura-pura) karena ingin menyenangkan orangtuanya
yang telah mencitrakannya sebagai Amazing Amy dalam buku best seller mereka. Sejalan dengan itu, ada bagian lain dari diri Amy yang tidak ingin merusak citra
Amazing Amy yang sudah dikenal dan dicintai/dipuja penggemarnya. Hadirlah sosok Amy
sebagai gadis yang cantik, cerdas, berprofesi
penulis tetapi yang memiliki kepribadian topeng yang kurang lebih berarti memberi senyum dibibir
namun hati belum tentu senyum.
Nick digambarkan berasala dari keluarga yang “broken” Ayah dan Ibunya
bercerai setelah ibunya tidak kuat lagi mendapat perlakuan kasar dari ayahnya.
Nick dimasa mudanya kenyang melihat penderitaan ibunya akibat perilaku ayah
Nick yang kasar serta tidak menghargai isterinya. Ayah Nick melihat perempuan
hanya sebagai pelengkap hidup pria/suami. Sifat ini sedikit banyak diadopsi
Nick kelak dalam hidup rumah tangganya namun dia sendiri, Nick, tidak mengakuinya.
tentu saja karena Nick merasa dirinya adalah orang terpelajar, terdidik, yang
tidak akan memperlakukan isteri/perempuan dengan cara seperti itu (tapi
benarkah?). Terakhir, Nick juga berprofesi sebagai penulis namun resesi ekonomi
telah mengakhiri profesi kepenulisan Nick. Akhirnya inilah Nick: digambarkan
gagah, maskulin, dari rumah tangga yang “broken”, posessif, pembohong dan licik(?) .
Dengan ramuan latar belakang ini cukuplah bagi pembaca untuk
mulai bertanya-tanya akan bagaimana jadinya nanti rumah tangga yang dibangun
oleh Nick dan Amy? Tepat pada ulangtahun kelima perkawinan mereka Amy
menghilang dari rumahnya. Nick pulang kerumahnya mendapati pintu rumah terbuka,
setrika masih panas, dan pemanas air masih menyala. Amy kemana? Seisi kota
shock dengan berita hilangnya Amy? Terlebih lagi ketika Polisi mendapatkan
bekas darah yang telah dibersihkan dilantai dapur rumah mereka, apakah Nick
membunuh Amy? Apakah hilangnya Amy ada kaitannya dengan ritual “pencarian harta
karun” yang selalu dimainkan kedua pasangan ini setiap kali mereka merayakan
ulangtahun perkawinan mereka? Atau adakah pihak ketiga yang ingin melenyapkan
Amy dari kehidupan Nick? Kemungkinan lain? Temukan sendiri jawabannya dalam buku bestseller versi
NY times ini.
Apa yang saya sukai dari buku ini?
Pertama, Hal yang paling saya senangi dari buku ini adalah,
buku ini memanjakan pembacanya dengan multiple klimaks. Setiap pertanyaan dalam
alur cerita mendapat jawaban yang sangat susah untuk ditebak oleh pembacanya
alias jawabannya selalu surprise dan bonus dari jawaban itu adalah muncul lagi
permasalaan berikutnya yang siap untuk membuat pembaca penasaran menemukan
jawabannya. Inilah yang saya maksud dengan efek roller coaster diawal tadi.
Kedua, cerita dibangun dari dua sudut pandang yakni dari
sudut pandang Amy dan sudut pandang Nick. Cerita disusun secara berselang
seling antara deskripsi pikiran-pikiran Nick serta lembar-lembar diary Amy.
Yang menarik dari sini adalah pembaca tidak harus menikmati novel ini dengan
membaca runtut dari halam pertama kedua ketiga sampai terakhir. Namun dengan gaya
penulisan yang digunakan sang penulis, pembaca dapat menikmati buku ini dengan
melompat-lompat dari bagian yang satu ke bagian lain tanpa harus memperhatikan urutan halaman. Menurut saya gaya
penulisan ini benar-benar fresh dan tidak membosankan. saya sendiri menyadari hal ini setelah membaca runtut novel ini sampai lebih setengah buku (duh!). Namun setelah itu saya segera mengejar lembar-lembar diary Amy untuk memuaskan rasa penasaran saya dan meninggalkan lembaran-lenbaran Nick yang saya baca belakangan.
Masih banyak hal yang saya sukai tapi kayaknya review saya
sudah sangat panjang ( hi hi hi alasan )
Tuggu dulu, rasanya saya tidak adil kalau saya tidak
membeberkan minimal satu hal yang tidak saya senangi dari Novel ini. Hal itu adalah mengenai penokohan Go alias
Margo, saudara kembar Nick. Menurut saya penulis kurang mengeksplore took Go
ini. Go hadir dari awal cerita sampai akhir cerita tapi selah-olah kehadirannya
hanya sebagai pelengkap saja. I mean, tanpa kehadiran Go dalam cerita ini pun,
alur cerita tidak akan berubah. Masih sejalan dengan itu saya juga tidak
melihat ada kontribusi yang menarik dari penokohkan Nick dan Go sebagai saudara
kembar dalam cerita ini.
Ups... satu hal lagi yang harus saya katakan. Novel ini banyak menggunkan bahasa dan deskripsi yang cukup vulgar sehingga patutlah diberi label R (Restricted) alias bacaan dewasa .
Ups... satu hal lagi yang harus saya katakan. Novel ini banyak menggunkan bahasa dan deskripsi yang cukup vulgar sehingga patutlah diberi label R (Restricted) alias bacaan dewasa .
Overall rating saya untuk buku ini adalah
I adopted this way of rating a book from http://readmorebooks.wordpress.com/how-i-rate-books/
Abandoned before finishing. Don’t waste your time. | |
Poor. Avoid with extreme prejudice. | |
Average. Read it, have a good time and move on. Or not. | |
Great. Push it on your friends and family. | |
Excellent. Keep it, treasure it, reread it |
Melted, i wanna take that book
BalasHapus