Review The Knife of Never Letting Go
The Knife of Never Letting Go by Patrick Ness
My rating: 4 of 5 stars
4/5 ... I've read the book but still contemplating on what does the title mean? but leave that to me that's my own probs. For the sake of review, here I'll go. Kayaknya saya mau nulis versi INA saja. Meskipun bacaan ini adalah fiksi distopia, ada begitu banyak ide/pesan dalam novel ini buat pembaca. Pesan itu antara lain: evil preaching will cause a war artinya ajaran sesat akan menyebabkan perang/pembunuhan serta juga mengajak pembaca melihat kemungkinan dari mana munculnya ide evil preaching itu? Ide lain yang menjadi tulang punggung cerita ini adalah too much information can drive you crazy .... ah tentu saja kalau semua informasi itu diberi perhatian, tapi jika tidak informasi itu hanya kan jadi sampah "noise" saja . Saya kira masih banyak pesan lain tapi hanya itu yang sangat berkesan bagi saya.
Penulis dengan brilian menset panggung pertunjukkan untuk menyampaikan idenya ini. Bayangkan kalau bumi ini sudah sedemiakian rusak dan penghuninya harus melarikan diri keplanet lain mencari habitat baru. Habitat baru itu ditemukan dalam puluhan tahun perjalanan dimana dalam perjalanan sebagaian orang harus "dibekukan" dan yang mengawaki kapal hanya yang muda2 saja. Selanjutnya ketika tiba di tempat yang baru, well dunia baru ini bulannya katanya ada dua :) , mereka disambut oleh planet yang layak huni dan subur tetapi sudah didiami oleh mahluk tertentu. Apa yang akan terjadi? you got to read yourself.
Selanjutnya ketika tiba disana ternyata dunia baru itu berbeda dengan dunia lama, well tentu saja, tetapi bagaimana kalau perbedaan mencoloknya adalah disana itu orang2 dapat mendengar pikiran orang lain? Ha! ide briliant kan? Jadi tidak ada lagi rahasia-rahasiaan. Duh caos macam apa yang akan terjadi? Trus bonusnya ada lagi nih, bagaimana kalau binatang-binatang ternyata juga bisa berbicara?
Salah satu karakter favorit saya adalah Manchee seekor anjing yang setia menemani tuannya (seorang remaja) yang berpetualang mencari jati dirinya serta menghindar dari kejaran pasukan yang telah membunuh orangtuanya. Remaja itu adalah Todd Hewit, karakter utama dalam Novel ini. Dia sedang menunggu Ulangtahunnya yang ke-13, usia untuk menjadi dewasa menurut kepercayaan orang-orang disekitarnya. Namun untuk menjadi dewasa itu Ia harus melalui ritual yang menakutkan, sehingga ia harus pergi melarikan diri.
Lalu dalam pada itu orang tertetu yang menganggap diri mereka paling suci, paling tahu siapa itu Tuhan, lalu menyebarkan ajaran sesat tentunya untuk kepentingan mereka, yang ujung-ujungnya hanya membuat penderitaan bagi orang lain, menyebabkan terjadinya pembunuhan dan perang.
Saya kagum dengan pengarang yang membuat persoalan-persoalan yang kita hadapi sehari-hari, persoalan yang luput dari perhatian banyak orang, menjadi sebuah tulang punggung sebuah cerita. Saya yakin dengan membaca novel seperti ini anak-anak akan dilatih untuk berfikir kritis. Apakah informasi yang kita terima itu benar? Bagaimana membuktikan kebenaran nformasi itu? Jangan sampai kita hanya menjadi korban hasutan dari orang yang memiliki "hidden agenda". Well, selamat membaca bagi yang pensaran! Maaf kalau banyak spoiler.
View all my reviews
My rating: 4 of 5 stars
4/5 ... I've read the book but still contemplating on what does the title mean? but leave that to me that's my own probs. For the sake of review, here I'll go. Kayaknya saya mau nulis versi INA saja. Meskipun bacaan ini adalah fiksi distopia, ada begitu banyak ide/pesan dalam novel ini buat pembaca. Pesan itu antara lain: evil preaching will cause a war artinya ajaran sesat akan menyebabkan perang/pembunuhan serta juga mengajak pembaca melihat kemungkinan dari mana munculnya ide evil preaching itu? Ide lain yang menjadi tulang punggung cerita ini adalah too much information can drive you crazy .... ah tentu saja kalau semua informasi itu diberi perhatian, tapi jika tidak informasi itu hanya kan jadi sampah "noise" saja . Saya kira masih banyak pesan lain tapi hanya itu yang sangat berkesan bagi saya.
Penulis dengan brilian menset panggung pertunjukkan untuk menyampaikan idenya ini. Bayangkan kalau bumi ini sudah sedemiakian rusak dan penghuninya harus melarikan diri keplanet lain mencari habitat baru. Habitat baru itu ditemukan dalam puluhan tahun perjalanan dimana dalam perjalanan sebagaian orang harus "dibekukan" dan yang mengawaki kapal hanya yang muda2 saja. Selanjutnya ketika tiba di tempat yang baru, well dunia baru ini bulannya katanya ada dua :) , mereka disambut oleh planet yang layak huni dan subur tetapi sudah didiami oleh mahluk tertentu. Apa yang akan terjadi? you got to read yourself.
Selanjutnya ketika tiba disana ternyata dunia baru itu berbeda dengan dunia lama, well tentu saja, tetapi bagaimana kalau perbedaan mencoloknya adalah disana itu orang2 dapat mendengar pikiran orang lain? Ha! ide briliant kan? Jadi tidak ada lagi rahasia-rahasiaan. Duh caos macam apa yang akan terjadi? Trus bonusnya ada lagi nih, bagaimana kalau binatang-binatang ternyata juga bisa berbicara?
Salah satu karakter favorit saya adalah Manchee seekor anjing yang setia menemani tuannya (seorang remaja) yang berpetualang mencari jati dirinya serta menghindar dari kejaran pasukan yang telah membunuh orangtuanya. Remaja itu adalah Todd Hewit, karakter utama dalam Novel ini. Dia sedang menunggu Ulangtahunnya yang ke-13, usia untuk menjadi dewasa menurut kepercayaan orang-orang disekitarnya. Namun untuk menjadi dewasa itu Ia harus melalui ritual yang menakutkan, sehingga ia harus pergi melarikan diri.
Lalu dalam pada itu orang tertetu yang menganggap diri mereka paling suci, paling tahu siapa itu Tuhan, lalu menyebarkan ajaran sesat tentunya untuk kepentingan mereka, yang ujung-ujungnya hanya membuat penderitaan bagi orang lain, menyebabkan terjadinya pembunuhan dan perang.
Saya kagum dengan pengarang yang membuat persoalan-persoalan yang kita hadapi sehari-hari, persoalan yang luput dari perhatian banyak orang, menjadi sebuah tulang punggung sebuah cerita. Saya yakin dengan membaca novel seperti ini anak-anak akan dilatih untuk berfikir kritis. Apakah informasi yang kita terima itu benar? Bagaimana membuktikan kebenaran nformasi itu? Jangan sampai kita hanya menjadi korban hasutan dari orang yang memiliki "hidden agenda". Well, selamat membaca bagi yang pensaran! Maaf kalau banyak spoiler.
View all my reviews
Posting Komentar untuk "Review The Knife of Never Letting Go"